Memiliki beberapa versi silsilah keluarga, walau ada perbedaan nama dalam urutan, tetapi semuanya sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Ditarik lebih jauh, silsilah Sunan Kudus menurut Agus Sunyoto dalam Atlas Wali Songo, nasab Sunan Kudus bersambung hingga Rasulullah Saw. Sebagai seorang wali, contoh pidato hari guru Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang dan hakim peradilan negara. Nama Asli Sunan Gresik: Maulana Malik Ibrahim. Ayahnya bernama Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) dan ibunya bernama Dewi Candrawulan (Ratna Dyah Siti Asmara). Kisah Sunan Drajat dalam Babad Cerbon mengungkapkan, setelah berguru ke Sunan Gunung Jati, dia menikah dengan putri Sunan Gunung Jati bernama Dewi Sufiyah. Menurut Babad Risaking Majapahit dan Babad Cerbon, Raden Qasim adalah adik Nyai Patimah bergelar Gede Panuran, Nyai Wilis alias Nyai pengulu, Nyai Taluki bergelar Nyai Gede Maloka, dan Raden Mahdum Ibrahim bergelar Sunan Bonang. Berdasarkan cerita babad yang dikutip H.J. Bentuknya berkembang dan disempurnakan pada era kejayaan Kerajaan Demak, 1480-an. Cerita dari mulut ke mulut menyebut, Kalijaga juga piawai mendalang.
Sikap kompromistis juga ditunjukkan dengan kepercayaan masyarakat Kudus saat itu untuk tidak memakan daging sapi. Gobbe dari Voor Inlandsche Zaken mendesak akan mengambilnya, tetapi sayid Ali bin Ja’far Assegaf mengelak dan mengatakan bahwa silsilah tersebut tidak ada. Ia adalah keturunan ke-10 lewat jalur Husein, putra dari pernikahan putri Nabi Siti Fatimah dan Sayyidina Ali Ra. Bermula silsilah wali songo ditemukan oleh sayid Ali bin Ja’far Assegaf pada seorang keturunan bangsawan Palembang. Dikutip dari buku Wali Sanga yang ditulis oleh Masykur Arif, M.Hum, Sunan Ampel lahir pada tahun 1401 Masehi. Diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Artinya, pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan shalat lima waktu. Sunan Ampel lahir di Campa, yang menurut sebagian ahli sejarah merupakan satu negeri kecil di Kamboja. Sunan Ampel atau dikenal juga dengan nama aslinya Raden Rahmat merupakan salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam, tepatnya di Jepara hingga Tuban. Sunan Drajat merupakan salah satu dari wali songo yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga karena pernikahan atau dalam hubungan guru-murid. Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu. Berikanlah perlindungan pada orang-orang yang menderita. Sosok Sunan Kalijaga hingga saat ini masih dihormati oleh umat Islam dan makamnya tidak yang berada di Kelurahan Kadilangu, Demak pernah sepi dari kunjungan para peziarah.
Tidak berceramah saja tapi praktis sosial memberi makan kepada orang miskin. “Karena aku tidak ingin di kemudian hari ada orang menuduh Raja Demak Bintoro yang masih putra Majapahit Prabu Kertabumi telah berlaku durhaka yaitu berani menyerang ayahandanya sendiri”, jawab Sunan Ampel dengan tenang. Ia ingin menjadi Raja Budha yang terakhir di Majapahit. Setelah menikah, putri raja Siliwangi dan adik Pangeran Walangsungsang itu memakai nama Syarifah Mudaim. Di Mesir, oleh pamannya, Raja Onkah, Syarif Hidayatullah hendak diserahi kekuasaan. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk bisa menekan nafsu-nafsu tersebut. Lebih jauh dalam dongeng itupun disebutkan, bahwa baik Menara Kudus maupun lawang kembar, masing – masing di bawa oleh beliau dengan di bungkus sapu tangandari tanah Arab, sedangkan lawang kembar, katanya di pindahkan beliau dari Majapahit. Tepatnya ketika Sunan Ampel melakukan perjalanan dari Kerajaan Majapahit ke Ampeldenta, dakwah yang dilakukan sambil memberi cendermata pada penduduk. Bangkit dari jatuhnya, orang tua itu memberi nasihat, dengan tutur kata lembut. Pada periode pemerintahan Sultan Abdurrahman (1659-1706), di Kesultanan Palembang Darussalam dikenal seorang ulama yang bernama Kiai Haji Agus Khotib Komad, sementara di era Sultan Muhammad Mansur (1706-1718), tokoh ulama terkemuka pada masa itu adalah Tuan Faqih Jalaluddin yang mengajarkan ilmu Al-Qur’an dan Ilmu Ushuluddin.
Di kemudian hari, Sunan Drajat juga menikah dengan Nyai Kemuning putri Kiai Mayang Madu dan menikah juga dengan Nyai Kediri. Usai salat asar, Sunan juga berkeliling kampung sambil berzikir, mengingatkan penduduk untuk melaksanakan salat magrib. Penduduk yang ingin mendapatkan kipas ini cukup membaca syahadat. Secara tak langsung, metode dakwah ini menjaring penduduk untuk masuk Islam. ”Nanti bisa bidah, dan Islam tak murni lagi.” Pandangan Sunan Ampel didukung Sunan Giri dan Sunan Drajat. Maka ia dijuluki Sunan Giri. Menurut Agus, bentuk arsitektur peninggalan itu juga menunjukkan sikap kompromistis Sunan Kudus dalam menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat yang masih didominasi Hindu-Budha ketika itu. Diantara bekas peninggalan beliau adalah Masjid Raya di-Kudus, yang kemudian dikenal dengan sebutan Masjid Menara Kudus. Kemudian Sunan Ampel kawin lagi dengan seorang putri lain. Dari sumber ini Sunan Bonang dan Sunan Drajat putra Sunan Ampel berlainan ibu. Tradisi kesalehan sosial Sunan Drajat ini masih hidup diteruskan hingga kini. “Bila Mbah Soleh masih hidup tentulah masjid ini menjadi bersih”.