Siswa Berikan Kritik dan Saran Untuk Guru, mengapa Tidak?

Oleh karenanya beliau memperbolehkan kami tak mencantumkan nama pada kertas kritik dan saran untuk beliau. Dengan mengetahui curhat siswa dalam kritik dan saran maka guru bisa introspeksi untuk pembelajaran berikutnya. Bukan untuk kesempurnaan guru tetapi untuk kenyamanan siswa dalam belajar dan menyerap serta mengembangkan pengetahuannya. Selain itu dari kritik dan saran siswa guru bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan ke depannya. Kritik dan saran merupakan bentuk komunikasi dengan siswa. Seberapa banyak proses pembelajaran bisa diterima siswa. Strategi, metode dan pendekatan sudah dirasakan baik oleh siswa ataukah belum. Selain itu bisa juga siswa diminta menuliskan kritik saran sehubungan dengan karakter dan kepribadian guru. Guru bukanlah manusia yang sempurna sehingga siapapun bisa memberikan masukan bagi guru, termasuk siswa. Dampak dari kesemuanya adalah siswa lebih mudah dan senang belajar karena tujuan pendidikan ya untuk siswa sebagai generasi penerus bangsa. Jadi kritik dan saran dari siswa akan kembali ke siswa itu sendiri. Guru akan memperbaiki cara pembelajaran dan kepribadian atau karakternya agar lebih mudah diterima oleh siswa.

sekolah Hai Sobat Guru Penyemangat, sudah siap mengikuti kegiatan MPLS di SMP, SMA, atau SMK hari ini? Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dulunya lebih dikenal dengan MOS alias Masa Orientasi Sekolah. Bagi kebanyakan siswa, kegiatan seperti ini dulunya cukup bikin deg-degan para siswa baru. Bukan hanya deg-degan karena ulah Kakak kelas dan para panitia OSIS MPLS, kita juga kadang dibuat overthinking oleh ragam kegiatan orientasi. Bahkan, Guru Penyemangat dulu ketika mengikuti kegiatan MPLS di SMA malah diminta untuk mengambil bunga mawar dan mengungkapkan perasaan cinta kepada seorang perempuan. Apakah aku mau? Terang saja langsung kutolak. Lagian perempuannya belum aku kenal, dan gara-gara penolakan tersebut aku malah disuruh mengangkut beberapa buah batu gunung oleh panitia MPLS. Wkwk. Agaknya Sobat Guru Penyemangat juga punya cerita unik, seru, lucu, atau bahkan mengesalkan saat mengikuti MPLS. Nah, hal-hal tersebut kekadang kita ungkapkan melalui surat dan diberikan pada akhir kegiatan orientasi sekolah. Ini ada contoh surat ucapan terima kasih untuk kakak OSIS kegiatan MPLS di SMP dan SMA yang lengkap dengan kritik dan saran.

Hai, Sobat Guru Penyemangat, seberapa sering dirimu melakukan transaksi belanja online? Di era digital seperti saat sekarang ini, kiranya banyak dari kita yang mulai memilih online shop sebagai salah satu objek pemenuh kebutuhan dan gaya, ya. Dengan adanya toko online, proses belanja kita menjadi lebih mudah karena bisa mendapatkan berbagai varian produk maupun barang yang tidak tersedia di daerah sendiri. Biarpun nantinya terpaksa harus membayar lebih alias menanggung ongkir (ongkos kirim), rasanya hal tersebut tidak begitu menjadi masalah, kan? Tapi, ya, namanya juka lika-liku berbelanja online shop. Terkadang kita dibikin kecewa oleh reseller alias penjual, dan terkadang pula kecewa terhadap produk yang dipesan. Kritik untuk online shop sejatinya disampaikan dengan cara yang bijak sekaligus disertai dengan saran yang membangun untuk kesuksesan bisnis. Nah, untuk kritik yang pertama ini Guru Penyemangat sering kali menemukannya di beberapa marketplace. Entah itu toko online berbasis produk jualan, jasa, hingga bisnis lainnya cukup banyak yang memiliki situs, aplikasi atau web yang cukup berat untuk diakses.

Sungguh saya menyadari bahwa bukanlah hal yang mudah untuk memimpin orang lain, mengarahkan orang lain, atau bahkan sekadar meminta orang lain untuk diam. Seringkali saya temukan Kakak-kakak lain yang terpaksa marah-marah dan terbesit di bibirnya kata-kata yang kurang pantas. Tapi bagi Kak Dika, sekali pun belum pernah saya dengar ucapan yang buruk. Memasuki sekolah ini dan setelah mengikuti kegiatan MPLS, saya mendapatkan banyak pelajaran. Tidak hanya pelajaran akademik, melainkan juga pelajaran tentang kehidupan. Tentang bagaimana caranya disiplin, tentang bagaimana caranya bersikap rendah hati, dan tentang bagaimana caranya menghargai orang lain di berbagai situasi. Hanya saja, di satu sisi saya memahami bahwa semua orang tidaklah sama. Ada yang mengajak kepada kebaikan dengan cara yang agak keras, tapi ada pula yang mengajak kebaikan menuju teladan. Saya harap, Kak Dika bisa terus istiqomah dalam kebaikan dan senantiasa memotivasi orang lain dengan cara yang baik dan bijaksana. Sehat-sehat selalu ya Kak. Sobat Guru Penyemangat. Dari sekian rangkaian acara MPLS di sekolah, tentu ada hal-hal yang kurang kita senangi, bahkan menjengkelkan hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *